Kehamilan Pertama, Istri Saya Keguguran
Melanjutkan kisah kehamilan pertama istri saya awal-awal tahun lalu. Seperti di postingan sebelumnya, dari hasil pemeriksaan dokter, istri saya positif hamil, dan diperkirakan janinnya kembar. Meski sudah dinyatakan hamil, istri belum memutuskan untuk berhenti bekerja. Waktu itu istri masih bekerja di perusahaan ekspor mebel di Semarang. Kami berdua sebenarnya khawatir keadaan itu akan berpengaruh pada janin. Pasalanya istri harus berangkat pagi, seringnya pulang hampir maghrib, dan pasti capek.
Kekhawatiran kami terbukti, di usia kandungan hampir 4 bulan, istri mengalami flek, saat itu posisi masih di kantor. Saya antar istri untuk cek ke dokter kandungan terdekat, kami menuju ke RS Permata Medika Semarang. Diagnosa dokter, janin dalam kandungan istri saya sudah meninggal. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Kami berdua syok mendengarnya. Sepulang dari rumah sakit, istri tak bisa menahan sedih, dan menangis sepanjang malam.
Kami berdua bingung waktu itu, belum tahu apa yang harus dilakukan. Pagi harinya kami langsung ke UGD RS Roemani untuk mendapatkan second opinion, sekaligus kalau harus ada tindakan. Hasil diagnosa dokter kandungan di sini sama, janin dalam perut istri saya sudah meninggal. Lalu istri saya lalu dipindahkan ke rawat inap untuk tindakan kuretase.
Cerita tentang tindakan dokter untuk istri saya, saya lanjutkan lain waktu.
Semoga istrinya lekas pulih ya, Mas dan segera mendapat ganti jabang bayi yang sehat sampai lahiran. Saya tunggu cerita selanjutnya ๐
mana postingan lahirannya dedek bayi..? namanya siapa, fotonya mana… emak kan pingin liat.
sabar ya mas pasti ada maksud yang baik dari sang pencipta
Setiap kegagalan adalah tanda kita mencoba, namun jatuh pada lobang yang sama adalah tanda kita tidak belajar. keep going ya..
semoga kehamilan keduanya lancar yah
sabar ya mas dan mba pasti ada maksud yang baik dari sang pencipta. Aminnn