Pendampingan Calon Pengantin, Ibu Hamil, dan Keluarga Risiko Tinggi Stunting

Perhitungan Estimasi Untuk Program Pendampingan

BKKBN sudah menyiapkan penghitungan untuk pendampingan kepada ibu hamil. Diperkirakan jumlah ibu hamil adalah 5 juta dalam 1 tahun. Sedangkan dari data IBI, jumlah bidan se-Indonesia sekitar 450 ribu, dari jumlah tersebut yang aktif praktek sekitar 250 ribu. Jika semua bidan aktif dilibatkan dalam pendampingan ini, maka 1 bidana akan mendampingi sekitar 20 ibu hamil. Untuk menghemat jumlah tim, jumlah tim bisa diturunkan menjadi hanya melibatkan 125 ribu bidan, artinya setiap bidan akan mendampingi sekitar 40 ibu hamil. Pelaksanaanya nanti tergantung jumlah anggaran yang dimiliki, tim pendamping akan berkisar antara 125 ribu s.d. 250 ribu tim.

Masing-masing anggota tim tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan bekerja dalam sebuah tim, nantinya akan diberikan rincian tugas-tugas yang harus dilakukan oleh masing-masing anggota tim sesuai perannya. Semua anggota tim bertanggung jawab terhadap ibu hamil di wilayahnya dan harus mendampingi secara terus menerus.

BKKBN melakukan estimasi yang diharapkan tidak akan banyak meleset dari angka riil. Misalnya untuk jumlah pernikahan, pada tahun 2017-2018 jumlah pernikahan selalu mendekati angka 2 juta. Data tersebut berasal dari Kementerian Agama dan belum mencakup data pernikahan non muslim serta data pernikahan bawah tangan. Jadi perkiraan 2 juta itu benar-benar perkiraan yang memang di tengah-tengah, dan tidak akan meleset banyak.

Kemudian untuk estimasi proyeksi kelahiran 1,6 juta, semua penelitian di Indonesia menunjukan 80% dari pasangan usia subur baru hamil pada tahun pertama (bahkan 9 bulan pertama). Oleh karena itu diperoleh angka 80% dari 2 juta yaitu 1,6 juta. Melalui pendekatan logika yang lain, jika sekitar 18 tahun yang lalu jumlah persalinan adalah 4 juta, maka jumlah perempuan yang lahir sekitar 2 juta, begitu juga jumlah laki-laki sekitar 2 juta. Maka jika yang sekarang usianya 18 sampai 20 tahun akan menikah, maka jumlah pernikahan adalah 2 juta. BKKBN dalam hal kependudukan harus mengetahui angka-angka seperti ini. Rata-rata di Indonesia jumlah kehamilan dan persalinan adalah 16,25 per 1000, sedangkan jumlah kematian adalah 6,45 per 1000. BKKBN menentukan proyeksi-proyeksi tersebut di atas dengan menggunakan angka baku yang sulit berubah dan bersumber dari proyeksi BPS.

Leave a Reply