Prajna Paramita: Berpisah
Kisah cinta dua anak manusia yang coba dituangkan secara puitis daLam frame status facebook. Bagaimana kata bisa mewakiLi berbagai perasaan dua insan yang diLanda asmara. Prajna mewakiLi sang leLaki, Paramita sang perempuan, mencoba memahami arti cinta sebenarnya dengan puisi yang menyentuh hati.
“Aku rela menukar ribuan pagiku di masa depan dengan satu pagi di masa lalu dimana masih ada kamu…”
16 Oktober 2010 at 07:07 · 2 Comments · Like
Paramita Ada kalanya kita harus berjalan sendirian, tanpa seseorang di samping ataupun di belakang kita…
16 Oktober 2010 at 07:17 · Like
Prajna Aku berjalan, tapi rindu masih mengikutiku dari belakang. Ia mengikatkan dirinya di kakiku, sejak langkahku tak lg menujumu…
16 Oktober 2010 at 07:20 · Like
mampir pagi melapor, sambil mengamankan yang pertama
Saya salut atas postingan ideal di blog ini seperti postingan diatas…
Teknik penyajiannya juga saya angkat topi, karena saya tau untuk membikin postingan tersebut membutuhkan ketelitian kode…
Pokoknya pertahankan terus ciri khas itu.
Resiko ideal memang ada, yaitu komentatornya nggak banyak…
Tapi hidup adalah pilihan…
Pokoke blog ini hebatlah!!!
aku rela menukar ribuan blogku di masa depan dengan satu postingan ideal macam begini di masa di mana aku nggak paham perkara kode2 html nan rumit itu
**pokoke aku gumun tenan dng postingan macam begini. kok iso sih? ๐
angkat topi deh…
nDuk jangan angkat topi dulu
tolong bantuin Prajna ngelepasin ikatan di kakinya.. kasian.
Cinta terkadang tak harus memiliki ataupun dimiliki… (halaaaaaaaahh….)
mantab keren dech …., mampir singgah di malam hari
Commentluv-nya kok gak jalan yaaa
Ckck… kasihan banget nih yang masih terikat…
ini karya sendiri atau copas?
Waduh, langkahnya jadi berat karena terikat rindu yan gberton-ton beratnya ๐
Oyen masih anak-anak, gak ngerti beginia [-X
gak ono replyne lek? :pelit: ๐ฅ
wis ono iki lho..
mau kuwi ono kesaLahan teknis… :)>-