It Isn't the End of the World

broken heartSetahun berlalu, di sini, di teras ini aku bertemu dia. Di sini dia menyusup dalam relung hati. Di sini ku sulam banyak kenangan bersamanya, kekasihku, pengisi kosongnya jiwa. Aku mencintainya, dia juga (mungkin) mencintaiku, sampai iradat Tuhan menyapa kami. Sang Maha Mencintai, mencintai kami lebih dari cinta kami satu sama lain.

Dia tak ingin kami semakin larut dalam lautan api neraka. Ikatan yang tak lagi kencang mengikat, rapuh, memisahkan kami. Awan mendung menyusul hujan lebat, turun tepat dihadapanku, menyiram deras wajahku saat itu, berhari-hari. Kusimpan derita ini sendiri, perih, sempat ku berfikir begitu kejamnya Tuhan.

Kadang kita meminta pada Tuhan setangkai bunga yang indah, tapi Ia beri kaktus yang berduri, kita menanti kupu-kupu yang cantik tapi datang seekor ulat yang menjijikan. Kita pun sedih dan kecewa, namun kemudian, kaktus itu berbunga indah dan ulat itupun menjadi kupu-kupu yang sangat cantik

Itulah jalan Tuhan, indah pada waktunya. Tuhan tidak memberi apa yang kita harapkan, tapi Tuhan memberi apa yang kita butuhkan. Kadang kita takut, sedih, kecewa, terluka, tapi jauh di atas segalanya, Ia telah merajut yang terbaik dalam hidup kita.

26 thoughts on “It Isn't the End of the World

  • 10 October 2009 at 08:28
    Permalink

    duh bahasanya dalem kali pak, but I like it ๐Ÿ™‚

    Reply

Leave a Reply